Seorang pemuda idealis tengah berjalan-jalan menyusuri sebuah perkotaan. Disebuah sudut, ia melihat seorang ibu gelandangan dengan dua orang anaknya yang masih balita tengah mengais makanan di tempat sampah. Ia begitu terenyuh. Dari terenyuh ia menjadi sangat marah kepada Tuhan. Dirinyapun berkata kepada Sang Empunya kehidupan, “Tuhan mengapa Engkau tidak berbuat sesuatu untuk menolong keluarga gelandangan itu?,” protesnya. Lalu Tuhan pun segera menjawab dengan cukup singkat dan sangat jelas, “Aku sudah berbuat sesuatu. Dengan mengirimkan kamu kepada mereka!”.
Sahabat, dalam Lukas 5:17-26 terdapat kisah mengenai si lumpuh. Kisah itu adalah sebuah potret realita di kehidupan kita yang terjadi sehari-hari. Orang lumpuh itu bisa seorang pemulung yang sakit dan hanya tergeletak di tikar karena tidak punya biaya ke rumah sakit; bisa seorang pemuda yang karena masa lalu kelamnya dikucilkan dan jadi bahan gosip orang-orang sekitarnya; bisa seseorang yang begitu nakal dan tidak terkendali karena salah didikan; bisa remaja yang merasakan kehampaan hidupnya lalu melarikan diri ke dugem (dunia gemerlap, istilah yang bermakna: gaya hidup bergelimang kesenangan semu dan penuh pesta pora). Mereka semuanya ini adalah orang-orang yang membutuhkan sapaan kasih Tuhan Yesus.
Apa yang sudah kita lakukan buat si lumpuh? Dalam hidup ini tidak ada yang kebetulan. Di balik setiap kejadian yang kita lihat dan alami pasti ada maksud Tuhan. Jika tuhan mengizinkan kita melihat “orang-orang lumpuh” itu di sekitar kita, pasti juga bukan tanpa kesengajaan. Tuhan ingin kita melakukan sesuatu untuk mereka.
Sudahkah kita mengambil sikap seperti beberapa orang yang dengan segala perjuangan menggotong si lumpuh kepada Kristus? Ah, jangan-jangan kita justru menjadi seperti orang banyak itu, yang malah menghalangi si lumpuh datang kepada-Nya.
Sahabat, ingatlah akan satu hal ini, “Di balik setiap kejadian yang kita lihat, dengar, alami, ada pesan Tuhan untuk kita berbuat sesuatu.”
*Ditulis
oleh Ayub Yahya dalam bukunya Usah Kau Lara Sendiri – 101 renungan tentang hidup berpengharapan. (dengan beberapa pengubahan teknis)